JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- KPU berkejaran dengan waktu untuk memastikan rekap-el siap digunakan di Pilkada 2020. Kemarin (7/1), KPU menggelar simulasi pengisian formulir plano di TPS. Selain sebagai sarana latihan, simulasi itu juga untuk menentukan jenis formulir apa yang pas untuk pilkada 2020. Agar formulir itu mudah terbaca oleh sistem rekap-el.
Lembaran-lembaran dari tiga jenis formulir sejak pagi sitempel di tembok ruang rapat KPU. yakni, formulir Optical Character Recognition (OCR), Optical Mark Reader (OMR), serta gabungan OCR dan OMR. Sebagian lagi ditempel di papan yang diletakkan di halaman KPU di bawah kanopi. Itu untuk mengantisipasi kondisi TPS di dalam ruangan maupun di tenda.
Sejumlah petugas terlihat mengisi formulir setelah mendapatkan briefing dari tim teknis KPU. "Kali ini kami libatkan OB (office boy, pesuruh), cleaning service (petugas kebersihan), dan pamdal (pengamanan dalam)," terang Ketua KPU Arief Budiman.
Pihaknya sengaja menggunakan orang-orang yang tidak pernah bergelut secara teknis di kepemiluan. "Itu fungsinya untuk melihat metode pelatihan kami," lanjutnya. Sebab, dalam praktiknya nanti, KPU akan melatih petugas KPPS dari berbagai daerah. Yang tentu saja kemampuan maupun latar belakang pendidikannya berbeda-beda. Nantinya, pelatihan KPPS juga akan menggunakan model simulasi agar lebih cepat dimengerti.
Komisioner KPU Evi Novida Ginting menuturkan, ada beberapa hal yang ingin diketahui KPU lewat simulasi tersebut. Pertama adalah, dari tiga jenis formulir itu, mana yang paling cocok untuk e-rekap. Kemudian, tingkat kecerahan foto yang bisa terbaca oleh sistem. Juga, spesifikasi minimal kamera yang bisa digunakan memotret hasil penghitungan suara. sistemnya sendiri saat ini juga masih dalam tahap pengembangan oleh tim dari ITB.(byu/jpg)